Who are we

apa yang anda ingin tahu Tentang ayam Berkah

Pemilik ayam goreng berkah adalah Bapak Rachmat Mulyoredjo sudah sejak 1960-an berjualan ayam goreng setelah pensiun dari dinas ketentaraannya. Resep berasal dari orang tuanya, pedagang ayam goreng dan kain batik. para pelanggan selalu memenuhi rumah makan beliau yang mulai buka dari pukul 16:00 sampai pukul 23:00, menu andalannya yaitu ayam goreng kampung asli, ditambah dengan sambal khas ayam berkah dan sayur asem serta nasi putihnya yang masih hangat membuat siapapun yang menyantapnya akan ketagihan

Our Restaurant has been
present for over 50 years
in the market.

Pak Rachmat pemilik Kedai Berkah, sudah sejak 1960an berjualan ayam goreng di Jakarta. Awalnya Rachmat membuka warung ayam di kawasan Mayestik. Modalnya, kala itu, adalah satu meja kecil dan sepuluh ekor ayam. Warung ayam milik Rachmat ini selalu berpindah-pindah, sebelum menetap di lokasinya sekarang. Ia pernah berjualan di sudut Terminal Blok M, lalu pindah ke Pasar Blok M, setelah itu pindah lagi di dekat SMP 56 Melawai, mulai tahun 2011 pindah bangunan permanen di daerah yang sama dan tahun 2017 pindah ke jalan wijaya 9 no.4 tepatnya 2 blok dari bangunan yang lama hingga saat ini.

Biarpun Ayam Goreng Berkah Rahmat rajin berpindah tempat, ayam goreng olahannya telanjur memikat lidah banyak orang. Tak heran, kalau para pelanggan setia dengan rela mengikuti ke mana ayam berkah pergi sampai sekarang masih punya pelanggan tetap sejak 1960-an tadi, belakangan mengajak anak cucu mereka waktu makan di Ayam Berkah.

Salah satu pencapai terbesarnya adalah menjadi pemasokan makan siang untuk pembangunan Gelora Bung Karno di tahun 1960an

Our Story

Time line perjalanan kami

Kunci rasa membuat ayam goreng berkah ini menjadi kuliner yang selalu digemari adalah ayamnya dipotong beberapa jam sebelum disajikan kepada pelanggan sehingga masih segar dan bukan ayam yang telah dibekukan (frozen).

Rachmat juga pantang menyimpan ayam yang sudah lama dipotong. Kalau kedainya buka sekitar pukul 17.00 WIB, Pak Rachmat baru menyembelih ayam pukul 14.00 siang. Itu pun dilakukan dengan tangan, bukan mesin.  Ayam potong yang masih segar, bukan ayam beku atau dipotong sehari sebelumnya, menurut Rachmat, adalah kunci kelezatan olahan ayam goreng di ayam Berkah.

In Memorial

Pak Rachmat meninggal dunia di bulan mei 2010 karena sakit, beliau di makamkan di TPU Blok P kelurahan Petogogan Kec. Kebayoran Baru, beliau seharusnya bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata karena salah satu veteran perang fisik kemerdekaan republik Indonesia dengan nomor NRP/NPV/NIP: 8.021.768 dan di anugrahi Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia namun dengan pertimbangan jika mau berziarah ke makam beliau tidak perlu protokol khusus maka dipilihlah TPU Blok P.

Saat ini ayam goreng berkah dikelola oleh cucu beliau (Pak Rachmat), ayam berkah sekarang sudah bertransformasi dari warung makan pinggir jalan menjadi restauran yang legendaris, citra rasa yang diwariskan dari Pak Rachmat tidak berubah sehingga makin banyak pengunjung yang datang ke rumah makan ini.